Kretinisme di Indonesia

Revisi sejak 30 Juli 2025 19.53 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kretinisme masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah pegunungan yang kekurangan sumber yodium. Upaya pencegahan dan penanganan kretinisme terus dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait.

Epidemiologi

Prevalensi kretinisme di Indonesia menurun setelah adanya program fortifikasi garam beryodium. Namun, kasus kretinisme masih ditemukan di daerah-daerah terpencil dengan akses makanan laut yang rendah.

Program Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menggalakkan program fortifikasi garam serta skrining dini pada bayi baru lahir untuk mendeteksi hipotiroidisme kongenital. Penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat juga terus digencarkan.

Tantangan

Tantangan utama dalam penanggulangan kretinisme di Indonesia adalah keterbatasan akses pelayanan kesehatan di pedesaan dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya asupan yodium.