Lompat ke isi

Jenis-jenis Inflamasi

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 19.47 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Inflamasi tidak selalu memiliki pola yang sama dan dapat dibedakan berdasarkan durasi dan karakteristiknya. Secara umum, inflamasi diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yakni inflamasi akut dan inflamasi kronis. Kedua jenis ini memiliki peran penting dalam respons imun namun dengan konsekuensi yang berbeda bagi tubuh.

Inflamasi Akut

Inflamasi akut adalah reaksi cepat yang terjadi dalam waktu singkat setelah tubuh mengalami cedera atau infeksi. Gejala khas inflamasi akut meliputi kemerahan, pembengkakan, rasa panas, nyeri, dan terkadang hilangnya fungsi pada area yang terkena. Contoh inflamasi akut adalah radang tenggorokan akibat infeksi bakteri atau luka sayat pada kulit.

Inflamasi Kronis

Berbeda dengan inflamasi akut, inflamasi kronis berlangsung dalam waktu lama, bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini biasanya terjadi ketika faktor penyebab inflamasi tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, seperti pada penyakit autoimun atau infeksi kronis. Inflamasi kronis dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan berkontribusi pada penyakit seperti diabetes tipe 2, aterosklerosis, dan rematik.

Penanganan Berdasarkan Jenisnya

Penanganan inflamasi sangat bergantung pada jenisnya. Inflamasi akut biasanya dapat diatasi dengan perawatan sederhana, seperti kompres dingin atau obat antiinflamasi. Sementara itu, inflamasi kronis memerlukan penanganan jangka panjang, termasuk terapi medis dan perubahan gaya hidup.