Gangguan pada kelenjar hipofisis dapat didiagnosis melalui berbagai pemeriksaan medis yang bertujuan untuk menilai fungsi dan struktur kelenjar ini. Diagnosis dini sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan dengan efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium biasanya melibatkan pengukuran kadar hormon-hormon hipofisis dalam darah. Hormon yang sering diuji antara lain hormon pertumbuhan, TSH, ACTH, prolaktin, LH, dan FSH. Pemeriksaan ini membantu menentukan ada tidaknya ketidakseimbangan hormon.
Pemeriksaan Radiologi
Teknologi pencitraan seperti MRI dan CT scan digunakan untuk melihat apakah terdapat tumor hipofisis, perdarahan, atau kelainan struktural lain pada hipofisis. Pemeriksaan ini sangat penting terutama jika dicurigai adanya massa atau tekanan pada struktur otak di sekitarnya.
Tes Stimulasi dan Supresi
Selain pemeriksaan rutin, dokter juga dapat melakukan tes stimulasi atau supresi untuk menilai respons hipofisis terhadap rangsangan tertentu. Tes ini membantu membedakan jenis gangguan hormonal dan menentukan pengobatan yang paling sesuai.