Gametofit pada Paku-pakuan

Revisi sejak 30 Juli 2025 19.36 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pada tumbuhan paku-pakuan, gametofit dikenal dengan nama protalium atau prothallus. Meskipun tumbuhan paku lebih dikenal pada tahap sporofitnya yang berupa daun-daun besar, gametofit tetap memegang peranan penting dalam siklus hidupnya. Gametofit tumbuhan paku berukuran kecil dan biasanya hidup di tempat yang lembap.

Perkembangan Protalium

Gametofit paku berkembang dari spora hasil meiosis pada sporofit. Spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi protalium yang berwarna hijau, tipis, dan berbentuk seperti hati. Protalium ini mampu melakukan fotosintesis dan hidup mandiri untuk sementara waktu.

Organ Reproduksi pada Gametofit

Pada permukaan bawah protalium, berkembang anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma berflagela yang dapat berenang menuju arkegonium untuk membuahi ovum. Proses fertilisasi membutuhkan air sebagai media agar sperma dapat bergerak.

Pentingnya Gametofit dalam Reproduksi Paku

Setelah fertilisasi, zigot yang terbentuk akan tumbuh menjadi sporofit baru. Dengan demikian, gametofit menjadi kunci pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid pada tumbuhan paku, sekaligus menjaga kelangsungan hidup spesies.