Lompat ke isi

Eksotoksin: Pengertian dan Karakteristik

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 19.31 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Eksotoksin merupakan salah satu jenis toksin yang dihasilkan dan disekresikan oleh bakteri ke lingkungan sekitarnya. Berbeda dengan endotoksin, eksotoksin umumnya lebih toksik dan dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia maupun hewan. Eksotoksin biasanya bersifat protein dan dapat dengan mudah disterilkan atau diinaktivasi oleh panas.

Struktur dan Sifat Eksotoksin

Eksotoksin terdiri dari molekul protein yang kompleks dan sering kali memiliki struktur tiga dimensi yang spesifik. Banyak eksotoksin yang memiliki dua subunit, yaitu subunit A (aktif) dan subunit B (pengikat), yang memungkinkan toksin tersebut menempel pada reseptor di permukaan sel target. Keunikan struktur ini memungkinkan eksotoksin memiliki efek yang sangat spesifik terhadap target biologisnya.

Peran Eksotoksin dalam Patogenesis

Eksotoksin memiliki peran penting dalam proses patogenesis suatu penyakit. Mereka dapat mengganggu berbagai fungsi sel, seperti menghambat sintesis protein, merusak membran sel, atau memicu reaksi imun yang berlebihan. Akibatnya, gejala penyakit yang disebabkan oleh eksotoksin seringkali sangat parah, seperti pada kasus difteri, tetanus, dan botulisme.

Inaktivasi dan Imunisasi

Eksotoksin dapat diinaktivasi dengan proses kimia atau panas, menghasilkan "toksoid" yang tidak berbahaya namun tetap mampu merangsang sistem imun. Toksoid inilah yang digunakan dalam vaksin untuk mencegah penyakit tertentu, seperti vaksin tetanus dan vaksin difteri.