Dimorfisme seksual adalah perbedaan morfologi, ukuran, atau karakteristik lain antara jantan dan betina dalam satu spesies. Fenomena ini umum ditemukan di dunia hewan, termasuk burung, serangga, dan mamalia. Dimorfisme seksual dapat sangat mencolok, seperti pada merak, atau hampir tidak terlihat, seperti pada beberapa spesies ikan.
Penyebab Dimorfisme Seksual
Dimorfisme seksual biasanya berkembang sebagai hasil dari seleksi seksual, di mana ciri-ciri tertentu pada salah satu jenis kelamin meningkatkan peluang mereka untuk berkembang biak. Selain itu, tekanan lingkungan dan kebutuhan reproduksi juga turut memengaruhi terbentuknya dimorfisme ini.
Contoh Dimorfisme Seksual
Pada burung merak, pejantan memiliki ekor yang panjang dan berwarna cerah, sedangkan betina berwarna lebih kusam. Pada beberapa spesies laba-laba, betina jauh lebih besar daripada jantan. Perbedaan ini sering berkaitan dengan strategi reproduksi yang berbeda antara kedua jenis kelamin.
Signifikansi dalam Biologi
Studi tentang dimorfisme seksual sangat penting untuk memahami evolusi perilaku dan morfologi spesies. Penelitian ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana interaksi antara seleksi alam dan seleksi seksual membentuk keanekaragaman hayati.