Chitin adalah sebuah polisakarida alami yang ditemukan secara luas di alam, khususnya pada dinding sel jamur dan eksoskeleton arthropoda seperti serangga dan krustasea. Senyawa ini memiliki struktur yang mirip dengan selulosa, namun mengandung gugus asetil-amin yang memberikan sifat unik pada chitin. Chitin merupakan salah satu biopolimer paling melimpah di dunia, setelah selulosa, dan berperan penting dalam kehidupan organisme yang memilikinya.
Struktur Kimia
Chitin tersusun dari rantai panjang N-asetilglukosamin yang terhubung oleh ikatan β-(1→4) glikosidik. Struktur ini membuat chitin sangat kuat dan tahan terhadap degradasi kimia maupun enzimatik. Sifat ini juga menjadi alasan mengapa chitin banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk bioteknologi.
Distribusi di Alam
Chitin dapat ditemukan pada dinding sel jamur, eksoskeleton serangga, krustasea seperti udang dan kepiting, serta beberapa organisme laut lainnya. Pada hewan, chitin umumnya berfungsi sebagai pelindung fisik dan pendukung struktur tubuh.
Kegunaan dan Aplikasi
Karena sifat biokompatibel dan biodegradable-nya, chitin banyak digunakan dalam bidang biomedis, industri pangan, serta pertanian. Produk turunannya, seperti kitosan, juga memiliki aplikasi luas sebagai bahan pembalut luka, pengolahan air, dan pembungkus makanan.