Lompat ke isi

Radikal Bebas dan Stres Oksidatif

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 10.34 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Radikal bebas adalah molekul atau atom yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan, sehingga sangat reaktif. Keberadaan radikal bebas dalam tubuh dapat memicu stres oksidatif, yang dapat merusak berbagai komponen seluler. Stres oksidatif inilah yang menjadi salah satu penyebab utama penuaan dan berbagai penyakit kronis.

Sumber Radikal Bebas

Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh, seperti hasil metabolisme normal, atau dari luar tubuh, misalnya paparan asap rokok, polusi udara, dan radiasi ultraviolet. Proses metabolisme yang berlangsung di dalam mitokondria juga dapat menghasilkan radikal bebas sebagai produk sampingan.

Dampak Stres Oksidatif

Stres oksidatif yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan DNA, protein, dan lipid. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya kanker, penyakit jantung, dan gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer. Oleh karena itu, penting bagi tubuh untuk memiliki mekanisme pertahanan, salah satunya melalui antioksidan.

Peran Antioksidan dalam Mengatasi Stres Oksidatif

Antioksidan bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Konsumsi makanan kaya antioksidan sangat disarankan untuk mengurangi dampak negatif stres oksidatif dalam tubuh.