Lompat ke isi

Perbedaan Persilangan Monohibrid dan Dihibrid

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 10.25 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Persilangan monohibrid dan dihibrid merupakan dua jenis persilangan yang sering dibahas dalam genetika. Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam jumlah sifat yang diamati dan pola pewarisan sifat pada keturunannya. Pemahaman perbedaan ini sangat penting untuk analisis genetika klasik maupun modern.

Jumlah Sifat yang Diamati

Pada persilangan monohibrid, hanya satu sifat atau karakter yang diamati, sedangkan pada persilangan dihibrid, dua sifat diamati secara bersamaan. Perbedaan ini membuat analisis hasil persilangan dan rasio fenotip yang dihasilkan menjadi berbeda.

Rasio Fenotip dan Genotip

Persilangan monohibrid biasanya menghasilkan rasio fenotip 3:1 dan genotip 1:2:1 pada F2, sementara persilangan dihibrid menghasilkan rasio fenotip 9:3:3:1. Pola pewarisan pada dihibrid lebih kompleks karena melibatkan hukum asortasi bebas.

Aplikasi dalam Penelitian Genetika

Kedua jenis persilangan ini digunakan dalam penelitian hereditas, pemuliaan tanaman, serta identifikasi pola pewarisan sifat sederhana dan ganda pada organisme.