Lompat ke isi

Jenis-jenis Transduser

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 05.34 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Transduser hadir dalam berbagai jenis yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk energi yang diubah atau berdasarkan prinsip kerjanya. Keberagaman jenis transduser memungkinkan penggunaannya dalam berbagai bidang dan aplikasi teknologi modern. Dengan memahami jenis-jenis transduser, pemilihan alat yang tepat untuk kebutuhan spesifik dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Berdasarkan Sumber Energi

Secara umum, transduser dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu transduser aktif dan transduser pasif. Transduser aktif dapat menghasilkan sinyal listrik secara langsung dari perubahan energi fisik tanpa memerlukan sumber daya eksternal, seperti termokopel. Sedangkan transduser pasif membutuhkan sumber energi eksternal untuk menghasilkan sinyal, seperti resistor variabel (potensiometer).

Berdasarkan Prinsip Kerja

Jenis transduser juga dapat diklasifikasikan berdasarkan prinsip kerjanya, misalnya transduser resistif, kapasitif, dan induktif. Transduser resistif mengubah perubahan fisik menjadi perubahan resistansi, sedangkan transduser kapasitif dan induktif masing-masing mengubah perubahan fisik menjadi perubahan kapasitansi dan induktansi.

Contoh Aplikasi Setiap Jenis

Setiap jenis transduser memiliki aplikasi spesifik. Termokopel umumnya digunakan untuk mengukur suhu tinggi pada industri, sedangkan strain gauge digunakan untuk mengukur deformasi pada struktur. Mikrofon dan speaker adalah contoh transduser yang sering ditemukan dalam perangkat audio.