Lompat ke isi

Adaptasi Fisiologis Tumbuhan terhadap Lingkungan

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 05.25 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tumbuhan menghadapi berbagai tantangan lingkungan, seperti kekeringan, salinitas, suhu ekstrem, dan serangan organisme lain. Untuk bertahan hidup, tumbuhan mengembangkan berbagai adaptasi fisiologis yang memungkinkan mereka menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.

Adaptasi terhadap Kekeringan

Beberapa tumbuhan memiliki kemampuan mengurangi kehilangan air melalui penutupan stomata, pengurangan luas daun, dan penebalan kutikula. Tumbuhan xerofit juga dapat menyimpan air dalam jaringan khusus seperti pada kaktus.

Adaptasi terhadap Salinitas dan Suhu Ekstrem

Tumbuhan halofit mampu hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi dengan cara mengatur ion di dalam sel. Sedangkan tumbuhan di daerah bersuhu ekstrem memiliki enzim dan membran sel yang tahan perubahan suhu.

Signifikansi Adaptasi Fisiologis

Adaptasi fisiologis sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan di habitat yang sulit. Pengetahuan tentang adaptasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan kondisi lingkungan ekstrem.