Lompat ke isi

Jenis-jenis Oksidator

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 05.04 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Oksidator dapat dibedakan berdasarkan kekuatan dan penggunaannya di berbagai bidang. Setiap jenis oksidator memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda, baik dalam skala laboratorium maupun industri.

Oksidator Kuat

Oksidator kuat seperti kalium permanganat, klorin, dan asam perklorat memiliki kemampuan menerima elektron dengan sangat mudah. Mereka sering digunakan dalam sintesis kimia, analisis, dan desinfeksi.

Oksidator Lemah

Oksidator lemah, seperti besi(III) klorida atau oksigen pada suhu kamar, memiliki kecenderungan lebih rendah untuk menerima elektron. Meskipun demikian, mereka tetap penting dalam beberapa reaksi kimia tertentu.

Oksidator Organik dan Anorganik

Oksidator juga dapat diklasifikasikan menjadi organik dan anorganik. Oksidator organik seperti aseton peroksida sering digunakan dalam bidang kimia organik, sementara oksidator anorganik lebih umum di industri dan laboratorium kimia anorganik.