Jenis-jenis Lubang Biopori

Revisi sejak 29 Juli 2025 23.07 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam penerapannya, biopori dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk, ukuran, dan fungsinya. Setiap jenis lubang biopori memiliki keunggulan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sekitar. Memahami jenis-jenis biopori membantu dalam menentukan strategi konservasi air yang paling efektif.

Lubang Biopori Rumah Tangga

Lubang biopori yang dibuat di lingkungan rumah biasanya berukuran kecil dengan diameter sekitar 10-15 cm dan kedalaman 80-100 cm. Jenis ini cocok untuk mengelola sampah organik rumah tangga dan meningkatkan daya serap air di pekarangan.

Lubang Biopori Skala Komunal

Untuk lingkungan sekolah, kantor, atau fasilitas umum, dibuat lubang biopori dengan jumlah lebih banyak dan ukuran bervariasi. Lubang ini mampu mengelola lebih banyak air hujan dan sampah organik dari beberapa sumber sekaligus.

Lubang Biopori Khusus Drainase

Beberapa lubang biopori difokuskan pada pengelolaan drainase dengan diameter dan kedalaman lebih besar. Jenis ini bertujuan untuk menampung air hujan dalam jumlah besar di area rawan banjir.