Jenis-jenis Media Kultur Jaringan

Revisi sejak 29 Juli 2025 21.57 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam dunia kultur jaringan tanaman, terdapat berbagai jenis media yang dikembangkan sesuai kebutuhan dan tujuan penelitian. Media-media ini memiliki komposisi dan formulasi yang berbeda-beda, yang masing-masing disesuaikan untuk mendukung pertumbuhan optimal berbagai spesies tanaman.

Media Murashige and Skoog (MS)

Media Murashige and Skoog (MS) adalah media kultur jaringan yang paling sering digunakan. Media ini kaya akan unsur makro dan mikro, serta dapat dimodifikasi dengan menambahkan hormon tumbuh sesuai kebutuhan eksplan. MS dikenal sangat efektif untuk perbanyakan tanaman dalam skala besar.

Media Gamborg B5 dan White

Selain MS, media Gamborg B5 sering digunakan untuk kultur jaringan tanaman tertentu seperti leguminosa. Media White umumnya digunakan untuk kultur jaringan akar. Setiap media memiliki keunggulan dan kegunaan tersendiri tergantung pada spesies dan bagian tanaman yang dikulturkan.

Modifikasi Media

Untuk kebutuhan khusus, media dapat dimodifikasi dengan menambah atau mengurangi konsentrasi unsur tertentu, atau dengan menambahkan zat tambahan seperti antibiotik, agen pemadat, dan berbagai senyawa organik.