Anemia sel sabit dan thalassemia adalah dua jenis kelainan darah turunan yang sering ditemukan di wilayah endemik tertentu. Meskipun sama-sama memengaruhi hemoglobin, kedua penyakit ini memiliki mekanisme, gejala, dan penanganan yang berbeda.
Mekanisme Kelainan
Pada anemia sel sabit, mutasi menyebabkan perubahan bentuk hemoglobin menjadi HbS yang membuat sel darah merah berbentuk sabit. Sementara pada thalassemia, terjadi gangguan produksi rantai hemoglobin, baik rantai alfa maupun beta, sehingga jumlah hemoglobin berkurang.
Gejala Klinis
Gejala utama anemia sel sabit adalah krisis nyeri dan anemia kronis. Pada thalassemia, gejala utama adalah anemia berat, wajah khas thalassemia, dan pembesaran limpa. Kedua penyakit dapat menyebabkan komplikasi pada organ tubuh.
Penanganan dan Prognosis
Penanganan anemia sel sabit lebih menekankan pada pengelolaan nyeri dan pencegahan infeksi, sedangkan thalassemia lebih sering memerlukan transfusi darah rutin dan terapi kelasi besi. Prognosis kedua penyakit sangat bergantung pada tingkat keparahan dan penanganan yang diberikan.