Gejala dan Diagnosis Hemofilia

Revisi sejak 28 Juli 2025 22.14 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hemofilia seringkali baru diketahui setelah penderita mengalami perdarahan yang sulit berhenti atau terjadi perdarahan secara spontan. Gejala utama hemofilia adalah perdarahan yang berlangsung lama setelah luka atau cedera, serta perdarahan tanpa sebab yang jelas.

Gejala Hemofilia

Gejala hemofilia meliputi memar yang mudah dan sering muncul, perdarahan di sendi seperti lutut dan siku, serta perdarahan di otot yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri. Pada kasus berat, perdarahan dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya cedera sama sekali.

Diagnosis Hemofilia

Diagnosis hemofilia dilakukan melalui pemeriksaan riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Tes darah digunakan untuk mengukur kadar faktor pembekuan seperti faktor VIII atau IX. Pemeriksaan ini sangat penting untuk menentukan jenis dan tingkat keparahan hemofilia.

Pentingnya Diagnosis Dini

Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi akibat perdarahan yang tidak terkontrol. Penanganan yang cepat dan tepat dapat meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup penderita hemofilia.