Lompat ke isi

Osmosis dan Adaptasi Organisme

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 27 Juli 2025 08.13 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Banyak organisme telah mengembangkan berbagai mekanisme adaptasi untuk menghadapi tantangan osmosis di lingkungan mereka. Proses osmosis dapat mempengaruhi kelangsungan hidup, terutama bagi organisme yang hidup di lingkungan ekstrim seperti air asin atau air tawar.

Adaptasi di Lingkungan Air Asin

Organisme yang hidup di air laut, seperti ikan laut, harus mencegah kehilangan air akibat osmosis. Mereka mengembangkan ginjal khusus dan mekanisme ekskresi garam untuk mempertahankan keseimbangan cairan.

Adaptasi di Lingkungan Air Tawar

Sebaliknya, hewan air tawar menghadapi masalah kelebihan air yang masuk ke dalam tubuh melalui osmosis. Mereka mengeluarkan kelebihan air melalui urin encer dan menyerap ion untuk menjaga homeostasis.

Adaptasi pada Tumbuhan

Tumbuhan seperti mangrove memiliki adaptasi khusus untuk mengatasi tekanan osmotik tinggi di lingkungan asin, seperti akar khusus dan kemampuan menyaring garam.