Perbedaan Agile HR dan HR Tradisional

Revisi sejak 27 Juli 2025 04.48 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Agile HR dan HR tradisional memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola sumber daya manusia. Sementara HR tradisional cenderung berfokus pada struktur, prosedur, dan hierarki yang kaku, Agile HR lebih mengutamakan fleksibilitas, kolaborasi, dan adaptasi terhadap perubahan.

Struktur Organisasi

HR tradisional biasanya terorganisir secara hierarkis dengan pembagian tugas yang jelas. Sebaliknya, Agile HR membentuk tim lintas fungsi yang bekerja secara kolaboratif sehingga mampu merespons tantangan dengan lebih cepat.

Proses dan Praktik

Pada HR tradisional, proses seperti rekrutmen atau penilaian kinerja dilakukan secara periodik dan terpusat. Dalam Agile HR, proses-proses ini dilakukan secara iteratif dengan siklus yang lebih pendek dan pengambilan keputusan yang lebih desentralisasi.

Peran Karyawan

Agile HR memberdayakan karyawan untuk lebih aktif berkontribusi dan memberikan umpan balik. Pendekatan ini berbeda dari praktik HR tradisional yang cenderung top-down dan kurang melibatkan karyawan dalam proses pembuatan keputusan.