Churn Rate adalah istilah yang digunakan dalam dunia bisnis untuk menggambarkan persentase pelanggan atau pengguna layanan yang berhenti menggunakan produk atau jasa dalam periode waktu tertentu. Churn Rate sering dijadikan indikator kesehatan bisnis, terutama pada perusahaan berbasis langganan seperti industri telekomunikasi, perbankan, dan software as a service (SaaS). Nilai churn yang tinggi biasanya menjadi sinyal adanya masalah dalam retensi pelanggan dan dapat berdampak negatif pada pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Definisi dan Rumus
Churn Rate secara matematis dihitung dengan membagi jumlah pelanggan yang meninggalkan layanan dalam periode tertentu dengan jumlah pelanggan pada awal periode tersebut. Rumus umumnya adalah: (Jumlah Pelanggan yang Hilang / Jumlah Pelanggan Awal) x 100%. Pengukuran churn penting untuk menilai efektivitas strategi retensi pelanggan.
Faktor Penyebab Churn
Beberapa faktor yang mempengaruhi churn antara lain kualitas layanan, harga, persaingan, dan pengalaman pelanggan. Perusahaan yang gagal memenuhi ekspektasi pelanggan berisiko mengalami churn yang tinggi. Pesaing yang menawarkan layanan lebih baik atau harga lebih murah juga dapat meningkatkan angka churn.
Dampak Churn Rate pada Bisnis
Churn Rate yang tinggi dapat merugikan bisnis karena biaya mendapatkan pelanggan baru (customer acquisition cost) biasanya lebih tinggi dibandingkan mempertahankan pelanggan lama. Oleh karena itu, perusahaan perlu memantau churn secara berkala dan mengambil tindakan untuk menurunkannya.