Serangan DDoS merupakan salah satu ancaman keamanan siber yang sering menargetkan situs web atau layanan daring dengan tujuan membuatnya tidak dapat diakses oleh pengguna sah. DDoS merupakan singkatan dari Distributed Denial-of-Service, yang berarti penolakan layanan secara terdistribusi dengan melibatkan banyak komputer atau perangkat yang telah dikompromikan. Serangan ini menjadi semakin kompleks seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya ketergantungan pada internet.

Pengertian Serangan DDoS

Serangan DDoS adalah bentuk serangan siber di mana pelaku menggunakan sejumlah besar perangkat untuk mengirimkan trafik atau permintaan palsu ke sebuah server atau jaringan, sehingga menyebabkan layanan tersebut tidak bisa diakses. Perangkat-perangkat ini biasanya merupakan bagian dari botnet yang telah terinfeksi oleh perangkat lunak berbahaya.

Sejarah Serangan DDoS

Serangan DDoS pertama kali tercatat pada akhir 1990-an, ketika sejumlah universitas dan institusi pendidikan menjadi target. Seiring dengan berjalannya waktu, serangan ini mulai menyasar perusahaan-perusahaan besar dan bahkan layanan pemerintahan. Salah satu insiden terkenal terjadi pada tahun 2000, ketika situs-situs besar seperti Yahoo! dan Amazon menjadi korban serangan DDoS.

Perkembangan Teknologi dan DDoS

Dengan kemajuan teknologi, metode serangan DDoS pun semakin canggih. Pelaku dapat memanfaatkan Internet of things (IoT) untuk memperbesar skala serangan. Selain itu, kemunculan layanan DDoS-for-hire membuat serangan semacam ini semakin mudah dilakukan oleh siapa saja tanpa keahlian teknis mendalam.