Aktin merupakan salah satu protein paling penting dalam biologi sel, dan telah menjadi subjek penelitian selama lebih dari satu abad. Penemuan aktin membuka jalan bagi pemahaman tentang struktur dan dinamika sel pada tingkat molekuler.

Penemuan Awal

Aktin pertama kali diisolasi oleh O. F. Engelhardt dan M. N. Lyubimova pada tahun 1942 dari ekstrak otot kelinci. Mereka menemukan bahwa aktin bersama miosin dapat menyebabkan kontraksi otot ketika dicampur dengan ATP.

Perkembangan Penelitian

Penelitian lanjut menunjukkan bahwa aktin tidak hanya terdapat di otot, tetapi juga di semua sel eukariotik, baik pada hewan maupun tumbuhan. Penemuan ini memperluas pemahaman tentang peran aktin dalam berbagai fungsi seluler seperti pergerakan dan pembelahan sel.

Kontribusi pada Biologi Molekuler

Seiring berkembangnya teknologi Biologi Molekuler, studi mengenai aktin semakin mendalam hingga pada tingkat struktur atom menggunakan teknik kristalografi. Pengetahuan ini sangat penting dalam pengembangan terapi dan penelitian dasar mengenai sitoskeleton.