Radiasi Adaptif pada Mamalia Setelah Kepunahan Dinosaurus
Kepunahan massal dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu membuka peluang besar bagi mamalia untuk berkembang. Sebelum peristiwa tersebut, mamalia umumnya berukuran kecil dan hidup di lingkungan terbatas. Namun, setelah dinosaurus punah, mamalia mengalami radiasi adaptif yang pesat, mengisi berbagai ceruk ekologi yang sebelumnya didominasi oleh reptil besar. Fenomena ini menjadi salah satu contoh paling signifikan dalam sejarah evolusi kehidupan di Bumi.
Diversifikasi Mamalia
Radiasi adaptif mamalia ditandai dengan munculnya berbagai kelompok, seperti primata, karnivora, cetacea, dan ungulata. Setiap kelompok mengembangkan adaptasi khusus, misalnya kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, atau tangan untuk memanjat. Diversifikasi ini terjadi dalam waktu geologi yang relatif singkat dan menghasilkan keanekaragaman mamalia modern.
Faktor Pemicu Radiasi
Kepunahan dinosaurus menyebabkan berkurangnya pesaing dan predator bagi mamalia. Selain itu, perubahan lingkungan, seperti terbentuknya hutan dan padang rumput baru, menyediakan habitat baru bagi mamalia untuk berevolusi. Inovasi fisiologis, seperti pengaturan suhu tubuh dan perawatan anak, juga berperan penting dalam keberhasilan radiasi adaptif mamalia.
Dampak Terhadap Ekosistem
Radiasi adaptif mamalia mengubah struktur ekosistem global, dengan mamalia mengambil alih peran ekologis yang sebelumnya diisi oleh dinosaurus. Proses ini juga mempercepat munculnya spesiasi dan mendorong evolusi hubungan baru antara mangsa dan predator di lingkungan yang berubah.