Kohesi dalam Sosiologi
Dalam ilmu sosiologi, kohesi mengacu pada tingkat keterikatan dan solidaritas antara anggota kelompok atau masyarakat. Kohesi menjadi salah satu indikator kesehatan sosial, karena masyarakat yang kohesif cenderung lebih stabil dan harmonis. Konsep ini sering dikaji dalam kaitannya dengan struktur sosial dan dinamika kelompok.
Teori Kohesi dalam Sosiologi
Beberapa teori dalam sosiologi menekankan pentingnya kohesi, seperti teori fungsionalisme yang dipelopori oleh Émile Durkheim. Menurut Durkheim, kohesi sosial adalah fondasi utama dalam menjaga ketertiban dan ketahanan masyarakat. Kohesi juga berkaitan dengan konsep solidaritas mekanik dan organik.
Indikator Kohesi Sosial
Indikator kohesi dalam sosiologi meliputi tingkat kepercayaan antaranggota, partisipasi dalam kegiatan sosial, dan keadilan distribusi sumber daya. Tingginya kohesi dapat mengurangi potensi konflik dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan.
Kohesi dan Perubahan Sosial
Perubahan sosial, seperti modernisasi dan urbanisasi, dapat mempengaruhi tingkat kohesi. Masyarakat yang mampu mempertahankan kohesi di tengah perubahan biasanya lebih adaptif dan resilien. Oleh karena itu, upaya membangun kohesi sosial menjadi penting dalam menghadapi era globalisasi.