Internet Protocol versi 4 atau IPv4 adalah versi keempat dari Internet Protocol (IP) yang digunakan secara luas untuk mengidentifikasi perangkat pada jaringan melalui sistem pengalamatan numerik. IPv4 merupakan landasan utama bagi pertukaran paket data di Internet sejak awal pengembangannya pada tahun 1980-an. Protokol ini menggunakan alamat 32-bit yang umumnya ditulis dalam notasi desimal bertitik, seperti 192.168.0.1. Meskipun kini telah muncul IPv6 sebagai penerusnya, IPv4 masih menjadi protokol yang dominan di seluruh dunia.

Sejarah

IPv4 dikembangkan sebagai bagian dari proyek ARPANET yang didanai oleh DARPA pada awal tahun 1980-an. Standar resmi IPv4 didefinisikan pada RFC 791 yang diterbitkan pada September 1981. Protokol ini menggantikan versi eksperimen sebelumnya dan menjadi tulang punggung komunikasi jaringan global. Seiring pertumbuhan jumlah perangkat dan pengguna internet, keterbatasan IPv4 mulai terlihat, terutama pada kapasitas jumlah alamat yang tersedia.

Struktur Alamat IPv4

Alamat IPv4 terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi empat oktet. Setiap oktet direpresentasikan dalam bentuk bilangan desimal dengan rentang 0 hingga 255 dan dipisahkan oleh tanda titik. Contohnya, alamat 203.0.113.45. Alamat ini terbagi menjadi dua bagian utama:

  1. Network ID, yang mengidentifikasi jaringan tempat perangkat berada.
  2. Host ID, yang mengidentifikasi perangkat di dalam jaringan tersebut.

Kelas Alamat

IPv4 awalnya menggunakan sistem pengelompokan alamat berdasarkan kelas, yang terdiri dari:

  1. Kelas A: untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
  2. Kelas B: untuk jaringan berukuran menengah.
  3. Kelas C: untuk jaringan kecil.
  4. Kelas D: untuk multicast.
  5. Kelas E: dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

Subnetting

Subnetting adalah teknik yang digunakan untuk membagi jaringan IPv4 menjadi beberapa sub-jaringan yang lebih kecil. Hal ini dilakukan dengan memodifikasi subnet mask, sehingga pengelolaan jaringan menjadi lebih efisien dan aman. Subnetting memungkinkan administrator jaringan untuk mengatur lalu lintas data dan mengurangi kemacetan.

Alamat Khusus

Beberapa alamat IPv4 memiliki fungsi khusus:

  1. 0.0.0.0 digunakan untuk menunjukkan alamat default.
  2. 127.0.0.1 adalah localhost untuk keperluan pengujian internal.
  3. 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast ke seluruh host dalam jaringan.
  4. Alamat privat seperti 192.168.x.x, 10.x.x.x, dan 172.16.x.x–172.31.x.x digunakan dalam jaringan LAN.

Keterbatasan IPv4

Keterbatasan utama IPv4 adalah jumlah alamat yang hanya sekitar 4,3 miliar, yang tidak mencukupi untuk kebutuhan semua perangkat terhubung di dunia. Selain itu, pertumbuhan Internet of Things (IoT) semakin mempercepat habisnya alamat IPv4 yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini, teknologi seperti NAT (Network Address Translation) digunakan.

NAT dan Penghematan Alamat

NAT memungkinkan beberapa perangkat dalam jaringan privat menggunakan satu alamat IPv4 publik untuk terkoneksi ke internet. Hal ini memperlambat habisnya alamat publik dan menjadi solusi sementara sebelum migrasi penuh ke IPv6. NAT juga memberikan lapisan keamanan tambahan karena menyembunyikan alamat IP internal dari jaringan luar.

Transisi ke IPv6

Transisi dari IPv4 ke IPv6 dilakukan secara bertahap karena kompleksitas infrastruktur yang sudah ada. IPv6 menawarkan panjang alamat 128-bit, yang mampu menyediakan jumlah alamat yang sangat besar. Beberapa metode transisi yang digunakan antara lain dual stack, tunneling, dan translasi protokol.

Protokol Pendukung IPv4

IPv4 bekerja berdampingan dengan berbagai protokol pendukung seperti Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP digunakan untuk komunikasi yang membutuhkan keandalan tinggi, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan dan toleransi terhadap kehilangan paket.

Keamanan dalam IPv4

IPv4 sendiri tidak memiliki mekanisme enkripsi bawaan. Untuk keamanan, digunakan protokol tambahan seperti IPsec yang dapat mengamankan komunikasi di tingkat IP. Dalam praktiknya, keamanan IPv4 juga mengandalkan firewall, sistem deteksi intrusi, dan enkripsi di tingkat aplikasi.

Masa Depan IPv4

Meskipun IPv6 semakin diadopsi, IPv4 diperkirakan masih akan digunakan selama bertahun-tahun ke depan karena banyaknya perangkat dan sistem yang belum sepenuhnya mendukung IPv6. Upaya optimasi, pengelolaan alamat, dan penggunaan teknologi transisi akan menjadi kunci dalam mempertahankan operasional IPv4 di era internet modern.