Biosintesis pirimidin merupakan proses penting dalam metabolisme sel yang menghasilkan basa pirimidin, yaitu sitosin, timin, dan urasil. Proses ini terjadi di hampir semua makhluk hidup, mulai dari bakteri hingga manusia, untuk memastikan kelangsungan sintesis asam nukleat. Jalur biosintesis pirimidin berbeda dengan biosintesis purin dan memiliki tahapan enzimatik yang khas.

Tahapan Biosintesis

Biosintesis pirimidin diawali dengan pembentukan cincin pirimidin sebelum bergabung dengan ribosa-5-fosfat. Langkah pertama melibatkan enzim karbamoil fosfat sintetase II, yang menghasilkan karbamoil fosfat dari glutamin, karbon dioksida, dan ATP. Selanjutnya, karbamoil fosfat bereaksi dengan aspartat membentuk orotat, yang kemudian digabungkan dengan PRPP membentuk orotidin monofosfat (OMP).

Regulasi Biosintesis

Jalur biosintesis pirimidin sangat diatur oleh kebutuhan sel terhadap nukleotida. Enzim karbamoil fosfat sintetase II merupakan titik kendali utama dan dihambat secara alosterik oleh UTP, salah satu produk akhir jalur tersebut. Mekanisme umpan balik ini menjaga keseimbangan antara sintesis dan pemecahan pirimidin.

Gangguan Biosintesis

Gangguan pada jalur biosintesis pirimidin dapat menyebabkan kelainan metabolik, seperti orotaciduria. Penyakit ini ditandai dengan akumulasi orotat dalam urin dan dapat menyebabkan anemia megaloblastik. Pengobatan biasanya melibatkan suplementasi uridin untuk menggantikan kekurangan nukleotida pirimidin.