Desentralisasi dalam Teknologi Blockchain

Revisi sejak 27 Juli 2025 03.03 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Teknologi blockchain dikenal sebagai salah satu contoh penerapan desentralisasi dalam bidang teknologi informasi. Berbeda dengan sistem terpusat, blockchain memanfaatkan jaringan peer-to-peer untuk mencatat dan memverifikasi transaksi secara transparan tanpa otoritas pusat.

Mekanisme Desentralisasi Blockchain

Dalam blockchain, setiap node dalam jaringan memiliki salinan lengkap dari buku besar digital (ledger). Proses verifikasi dilakukan secara terdistribusi melalui mekanisme konsensus seperti Proof of Work atau Proof of Stake.

Keunggulan dan Kelemahan

Keunggulan utama sistem blockchain adalah keamanan, transparansi, dan resistensi terhadap sensor. Namun, sistem ini juga menghadapi tantangan seperti skalabilitas, konsumsi energi, dan potensi serangan 51% attack.

Implementasi dan Aplikasi

Blockchain telah diimplementasikan dalam berbagai aplikasi, seperti cryptocurrency, smart contract, hingga sistem pemungutan suara elektronik. Setiap aplikasi memanfaatkan karakteristik desentralisasi untuk meningkatkan kepercayaan dan efisiensi.