Contoh Kasus White Box Testing

Revisi sejak 27 Juli 2025 01.32 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

White box testing sering digunakan untuk menguji berbagai aspek aplikasi, mulai dari logika sederhana hingga algoritma kompleks. Dengan memahami contoh kasus penggunaan white box testing, penguji dapat lebih mudah menerapkan metode ini pada proyek nyata.

Pengujian Fungsi Matematika

Salah satu contoh sederhana adalah pengujian fungsi matematika, misalnya fungsi penjumlahan atau pembagian. Penguji dapat menganalisis kode dan membuat kasus uji untuk setiap kemungkinan input, termasuk nilai ekstrim atau pembagi nol.

Pengujian Algoritma Sorting

Pada pengujian algoritma sorting, white box testing dapat digunakan untuk menganalisis jalur logika dan memastikan semua cabang kode telah diuji. Penguji dapat membuat kasus uji untuk input terurut, terbalik, dan acak.

Pengujian Validasi Input

Contoh lain adalah pengujian validasi input pada aplikasi web. Dengan white box testing, penguji dapat memastikan bahwa setiap kondisi validasi di dalam kode telah diuji, sehingga mengurangi risiko bug pada aplikasi.