Hujan asam terbentuk melalui serangkaian proses kimia di atmosfer yang melibatkan berbagai polutan udara. Proses ini diawali dengan pelepasan sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) ke udara, baik dari aktivitas manusia maupun alam. Gas-gas ini kemudian mengalami reaksi kimia dengan uap air, menghasilkan asam yang kemudian jatuh ke permukaan bumi bersama hujan.
Reaksi Kimia di Atmosfer
SO2 dan NOx yang berada di atmosfer bereaksi dengan air (H2O), oksigen (O2), dan zat pengoksidasi lainnya. Reaksi ini menghasilkan asam sulfurik (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3), dua komponen utama dalam hujan asam. Kedua asam ini kemudian bercampur dengan awan dan jatuh sebagai presipitasi asam.
Transportasi Polutan
Polutan yang terbentuk dapat terbawa angin hingga ribuan kilometer dari sumber asalnya. Inilah sebabnya hujan asam bisa terjadi di daerah yang jauh dari kawasan industri, karena polutan dapat berpindah melalui sirkulasi atmosfer.
Presipitasi Asam
Akhir dari proses ini adalah jatuhnya air hujan dengan pH yang lebih rendah dari normal (pH < 5,6). Selain dalam bentuk hujan, asam juga bisa turun sebagai salju, kabut, atau embun yang bersifat asam.