Indikator dalam Titrasi

Revisi sejak 26 Juli 2025 22.15 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Indikator merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk menunjukkan titik akhir dalam titrasi. Penggunaan indikator yang tepat sangat penting agar hasil titrasi akurat dan dapat diandalkan.

Jenis-Jenis Indikator

Terdapat berbagai jenis indikator, seperti indikator asam-basa (misalnya fenolftalein, bromtimol biru), indikator redoks (misalnya ferroin), dan indikator kompleksometri (misalnya eriochrome black T). Pemilihan indikator disesuaikan dengan jenis reaksi titrasi yang dilakukan.

Cara Kerja Indikator

Indikator akan mengalami perubahan warna pada kondisi tertentu, seperti perubahan pH atau perubahan potensial redoks. Perubahan warna ini menandai tercapainya titik akhir atau titik ekuivalen dalam titrasi.

Contoh Penggunaan Indikator

Dalam titrasi asam-basa, fenolftalein sering digunakan karena perubahan warnanya yang jelas saat pH berubah. Sementara pada titrasi redoks, indikator ferroin dapat digunakan untuk mendeteksi titik akhir reaksi.