Media Tanam untuk Hidroponik

Revisi sejak 26 Juli 2025 05.58 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Media tanam dalam hidroponik berfungsi sebagai penopang akar tanaman, menggantikan peran tanah. Media ini tidak menyediakan nutrisi, namun membantu memastikan akar tetap lembab dan mendapatkan oksigen yang cukup. Pemilihan media tanam yang tepat sangat penting untuk keberhasilan budidaya hidroponik.

Jenis-Jenis Media Tanam

Beberapa media tanam yang umum digunakan dalam hidroponik antara lain rockwool, cocopeat, kerikil, perlite, dan vermiculite. Rockwool terkenal karena daya serap airnya yang baik, sedangkan cocopeat ramah lingkungan dan mudah didapat di Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Media

Setiap media tanam memiliki kelebihan dan kekurangan. Rockwool, misalnya, sangat steril namun sulit terurai secara alami. Cocopeat mudah terurai dan mengandung sedikit unsur hara, tetapi kadang perlu dicuci untuk menghilangkan garam berlebih. Perlite dan vermiculite ringan dan mampu menahan air, namun harganya relatif mahal.

Cara Memilih Media Tanam

Pemilihan media tanam sebaiknya disesuaikan dengan jenis tanaman, sistem hidroponik yang digunakan, serta ketersediaan dan biaya. Media tanam harus mampu menopang akar, mengalirkan air dan oksigen, serta bebas dari bibit penyakit atau kontaminan.