Fermentasi dalam Industri Pangan

Revisi sejak 26 Juli 2025 05.17 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Fermentasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari industri pangan di seluruh dunia. Proses ini digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai tambah, baik dari segi rasa, tekstur, maupun kandungan nutrisinya. Produk hasil fermentasi umumnya lebih tahan lama dan memiliki cita rasa khas yang digemari banyak orang.

Aplikasi pada Produk Susu

Fermentasi pada produk susu menghasilkan berbagai makanan seperti yogurt, keju, dan kefir. Proses ini dilakukan oleh bakteri asam laktat yang mengubah laktosa menjadi asam laktat, sehingga memberikan rasa asam dan tekstur khas pada produk olahan susu.

Fermentasi pada Biji-Bijian dan Kedelai

Selain susu, fermentasi juga diaplikasikan pada biji-bijian dan kacang-kacangan, seperti dalam pembuatan tempe, tauco, dan kecap. Fermentasi pada bahan ini membantu meningkatkan kandungan gizi dan mengurangi zat antinutrisi.

Keamanan dan Pengawetan Makanan

Fermentasi juga berperan penting dalam pengawetan makanan. Dengan menurunkan pH dan menghasilkan senyawa antimikroba, fermentasi mampu mencegah pertumbuhan bakteri patogen dan memperpanjang umur simpan produk pangan.