Eksistensialisme dan Psikologi

Revisi sejak 31 Juli 2025 22.10 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Eksistensialisme memberikan kontribusi besar dalam perkembangan psikologi, terutama dalam pendekatan yang menekankan pengalaman subjektif dan pencarian makna hidup. Pemikiran eksistensial mendorong pemahaman baru mengenai kecemasan, kebebasan, dan tanggung jawab individu dalam konteks kesehatan mental.

Psikologi Eksistensial

Psikologi eksistensial adalah cabang psikologi yang mengadopsi prinsip-prinsip eksistensialisme dalam memahami perilaku manusia. Tokoh-tokoh seperti Rollo May, Irvin D. Yalom, dan Viktor Frankl berperan besar dalam mengembangkan pendekatan ini. Mereka menekankan pentingnya makna hidup, kebebasan memilih, dan penerimaan terhadap keterbatasan eksistensial.

Logoterapi dan Pencarian Makna

Logoterapi, yang dikembangkan oleh Viktor Frankl, merupakan salah satu metode psikoterapi berbasis eksistensial. Logoterapi membantu individu menemukan makna dalam penderitaan dan menghadapi tantangan hidup dengan sikap positif. Pendekatan ini berbeda dari psikoanalisis dan behaviorisme yang lebih fokus pada aspek biologis atau perilaku.

Implikasi dalam Konseling dan Terapi

Eksistensialisme memengaruhi praktik konseling modern dengan menekankan dialog, empati, dan pencarian makna pribadi. Banyak terapis menggunakan prinsip eksistensial untuk membantu klien menghadapi kecemasan, krisis identitas, dan masalah eksistensial lainnya.