Depolarisasi Otot

Revisi sejak 30 Juli 2025 10.44 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Depolarisasi otot adalah proses perubahan muatan listrik pada membran sel otot yang memungkinkan terjadinya kontraksi otot. Proses ini sangat krusial dalam gerakan tubuh, baik gerakan sadar maupun tidak sadar. Depolarisasi pada otot terjadi akibat rangsangan dari neuron motorik.

Proses Depolarisasi Otot

Depolarisasi pada sel otot dimulai ketika neurotransmiter seperti asetilkolin dilepaskan di sinaps neuromuskular. Asetilkolin mengikat reseptor pada membran sel otot, membuka saluran ion natrium, dan menyebabkan masuknya ion tersebut ke dalam sel. Hal ini menghasilkan potensial aksi otot.

Kontraksi Otot

Setelah depolarisasi, ion kalsium dilepaskan dari retikulum sarkoplasma, memicu interaksi antara aktin dan miosin. Proses ini menyebabkan otot berkontraksi. Selanjutnya, otot mengalami repolarisasi untuk siap menerima rangsangan berikutnya.

Gangguan Depolarisasi Otot

Gangguan depolarisasi otot dapat menyebabkan kondisi seperti miastenia gravis, di mana otot menjadi lemah karena gangguan transmisi neuromuskular. Faktor genetik, autoimun, atau toksin dapat memengaruhi proses depolarisasi ini.