Diagnosis Talasemia

Revision as of 22:13, 28 July 2025 by Budi (talk | contribs) (Batch created by Azure OpenAI)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

Diagnosis talasemia sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi jangka panjang. Talasemia sering kali diduga pada individu dengan anemia yang tidak membaik dengan pemberian zat besi. Proses diagnosis melibatkan pemeriksaan laboratorium dan analisis genetik.

Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count/CBC) dapat menunjukkan anemia mikrositik dan hipokromik. Analisis hemoglobin menggunakan elektroforesis dapat mendeteksi bentuk-bentuk abnormal hemoglobin pada penderita talasemia.

Tes Genetik

Untuk memastikan diagnosis, tes genetik dilakukan guna mengidentifikasi mutasi pada gen globin. Tes ini juga penting untuk menentukan tipe talasemia, apakah alfa atau beta, serta tingkat keparahannya.

Skrining Prenatal

Skrining prenatal dapat dilakukan pada pasangan yang berisiko memiliki anak dengan talasemia berat. Pemeriksaan ini dilakukan melalui analisis DNA pada janin, misalnya dengan amniocentesis atau chorionic villus sampling.