Jenis-jenis Chip RFID

Revisi sejak 27 Juli 2025 07.59 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Chip RFID hadir dalam berbagai jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aplikasi tertentu. Perbedaan utama terletak pada cara chip tersebut mendapatkan energi dan kapasitas penyimpanan data. Pemilihan jenis chip RFID sangat penting untuk memastikan sistem bekerja secara optimal sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Chip RFID Pasif

Chip RFID pasif merupakan jenis yang paling umum digunakan. Chip ini tidak memiliki sumber daya sendiri dan mendapatkan energi dari sinyal yang dipancarkan oleh pembaca RFID. Keunggulan chip pasif adalah ukurannya yang kecil dan biayanya yang relatif murah, sangat cocok untuk aplikasi seperti label produk dan tiket elektronik.

Chip RFID Aktif

Berbeda dengan chip pasif, chip RFID aktif dilengkapi dengan baterai internal yang menyediakan energi sendiri. Hal ini memungkinkan chip aktif untuk memiliki jangkauan pembacaan yang lebih jauh dan kapasitas penyimpanan data yang lebih besar. Chip ini sering digunakan dalam pelacakan kendaraan dan aset bernilai tinggi.

Chip RFID Semi-Pasif

Selain itu, terdapat juga chip RFID semi-pasif yang menggabungkan keunggulan chip aktif dan pasif. Chip ini menggunakan baterai untuk mendukung fungsi internal, namun tetap mengandalkan pembaca RFID untuk komunikasi. Jenis ini banyak digunakan dalam aplikasi monitoring lingkungan atau logistik rantai dingin.