Kultur Jaringan: Pengertian dan Sejarah
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara aseptik dengan menggunakan bagian kecil dari tanaman, seperti sel, jaringan, atau organ pada media buatan dalam kondisi steril. Proses ini memungkinkan pertumbuhan tanaman baru secara cepat dan dalam jumlah besar. Teknik ini telah menjadi salah satu metode penting dalam bioteknologi modern, khususnya di bidang pertanian, hortikultura, dan penelitian ilmiah.
Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah metode menumbuhkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan, maupun organ, di luar tubuh tanaman induk pada media yang sesuai. Metode ini pertama kali dikembangkan pada awal abad ke-20 dan terus mengalami perkembangan pesat seiring kemajuan teknologi.
Sejarah Perkembangan
Teknik kultur jaringan pertama kali diperkenalkan oleh Gottlieb Haberlandt pada tahun 1902. Ia dianggap sebagai "Bapak Kultur Jaringan Tanaman" karena eksperimennya dalam menumbuhkan sel tanaman di media buatan. Setelah itu, metode ini terus berkembang dan mulai digunakan secara luas pada tahun 1950-an berkat kemajuan dalam teknik steril dan pembuatan media kultur jaringan.
Aplikasi Kultur Jaringan
Kultur jaringan banyak digunakan untuk perbanyakan tanaman unggul, pelestarian plasma nutfah, produksi tanaman bebas penyakit, dan rekayasa genetika. Dengan teknik ini, tanaman yang sulit diperbanyak secara konvensional dapat dikembangkan dalam skala besar dan waktu singkat.