Lompat ke isi

Sejarah Perkembangan Hidroponik

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 05.58 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Metode hidroponik telah mengalami perjalanan panjang dalam dunia pertanian. Dari teknik sederhana hingga sistem canggih masa kini, hidroponik terus berkembang berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap era menyumbang inovasi baru yang memperkaya metode budidaya ini.

Awal Mula Hidroponik

Konsep awal hidroponik dapat ditelusuri pada praktik pertanian kuno, seperti kebun gantung Babilonia dan sistem pertanian di Tiongkok Kuno. Di Eropa abad ke-17, para ilmuwan mulai meneliti kebutuhan nutrisi tanaman dan menemukan bahwa tanah sebenarnya bukan unsur utama pertumbuhan, melainkan air dan mineral di dalamnya.

Penemuan Penting dalam Hidroponik

Pada 1860, dua ilmuwan Jerman, Julius von Sachs dan Wilhelm Knop, mengembangkan larutan nutrisi untuk menumbuhkan tanaman tanpa tanah. Penelitian mereka menjadi dasar bagi hidroponik modern. Istilah "hidroponik" sendiri baru digunakan pada tahun 1937 oleh Dr. William F. Gericke dari Universitas California, yang berhasil menanam tomat secara komersial menggunakan sistem ini.

Perkembangan Hidroponik di Indonesia

Hidroponik mulai dikenal di Indonesia pada dekade 1980-an. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap hidroponik meningkat seiring dengan kebutuhan akan pertanian urban dan pola hidup sehat. Komunitas hidroponik pun tumbuh di berbagai kota besar, memperkaya pengetahuan dan praktik hidroponik lokal.