Lompat ke isi

Bioteknologi dalam Kimia Hijau

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 05.39 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bioteknologi memainkan peran penting dalam pengembangan kimia hijau, terutama dalam hal pembuatan senyawa kimia menggunakan organisme hidup atau enzim. Dengan memanfaatkan proses biologis, kimia hijau dapat menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.

Penggunaan Enzim dan Mikroorganisme

Salah satu aplikasi utama bioteknologi dalam kimia hijau adalah penggunaan enzim sebagai katalis dalam reaksi kimia. Enzim dapat mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan rendah, sehingga menghemat energi dan mengurangi limbah.

Produksi Bahan Kimia Berbasis Hayati

Melalui teknik rekayasa genetika, mikroorganisme dapat dimodifikasi untuk memproduksi bahan kimia tertentu seperti bioetanol, asam laktat, dan bioplastik. Produk-produk ini bersumber dari biomassa sehingga lebih berkelanjutan dibandingkan produk kimia konvensional.

Tantangan dan Prospek

Meskipun bioteknologi menawarkan banyak keuntungan, tantangan seperti biaya produksi dan stabilitas enzim masih perlu diatasi. Namun, dengan kemajuan teknologi, peran bioteknologi dalam kimia hijau diperkirakan akan semakin besar di masa depan.