Lompat ke isi

Babilonia

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 19 September 2025 06.12 oleh Budi (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Babilonia adalah sebuah peradaban kuno yang terletak di wilayah Mesopotamia bagian tengah, yang kini termasuk dalam wilayah Irak modern. Kota Babilon, ibu kota kerajaan ini, menjadi salah satu pusat politik, ekonomi, dan kebudayaan terpenting di dunia kuno. Puncak kejayaan Babilonia terjadi pada masa pemerintahan Nebukadnezar II pada abad ke-6 SM, ketika kota ini dikenal dengan Taman Gantung Babilonia, salah satu dari [[Tujuh Keajaiban Dunia Kuno]...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Babilonia adalah sebuah peradaban kuno yang terletak di wilayah Mesopotamia bagian tengah, yang kini termasuk dalam wilayah Irak modern. Kota Babilon, ibu kota kerajaan ini, menjadi salah satu pusat politik, ekonomi, dan kebudayaan terpenting di dunia kuno. Puncak kejayaan Babilonia terjadi pada masa pemerintahan Nebukadnezar II pada abad ke-6 SM, ketika kota ini dikenal dengan Taman Gantung Babilonia, salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Peradaban Babilonia memainkan peran penting dalam perkembangan hukum, ilmu pengetahuan, dan seni di dunia kuno, serta meninggalkan warisan mendalam bagi kebudayaan dunia.

Sejarah Awal

Babilonia bermula sebagai sebuah kota kecil di tepi Sungai Efrat pada milenium ketiga SM. Seiring berjalannya waktu, kota ini berkembang menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan. Pada awalnya, Babilon berada di bawah pengaruh berbagai kerajaan kota di Mesopotamia, seperti Sumeria dan Akkadia. Pertumbuhan Babilonia mulai signifikan pada masa Raja Hammurabi (1792–1750 SM), yang berhasil menyatukan sebagian besar Mesopotamia di bawah kekuasaannya.

Masa Hammurabi

Hammurabi dikenal karena membuat Kode Hammurabi, salah satu kumpulan hukum tertulis tertua di dunia. Kode ini mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk perdagangan, perkawinan, dan hukuman pidana. Prinsip "mata ganti mata" atau *lex talionis* menjadi salah satu ciri khas hukum tersebut. Selain itu, Hammurabi memperkuat pertahanan kota dan memperluas wilayah kerajaan melalui diplomasi dan peperangan.

Masa Kejayaan

Puncak kejayaan Babilonia terjadi pada masa pemerintahan Nebukadnezar II (605–562 SM). Di bawah kepemimpinannya, Babilon menjadi kota terbesar di dunia kuno, dengan tembok kota yang megah, gerbang Ishtar yang indah, dan taman gantung yang legendaris. Pembangunan infrastruktur, seperti kanal dan jalan raya, juga dilakukan untuk mendukung perdagangan dan pertanian.

Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan

Babilonia dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan di dunia kuno. Para ilmuwan Babilonia mengembangkan sistem matematika berbasis 60 (seksagesimal) yang memengaruhi pembagian waktu menjadi 60 menit per jam dan 60 detik per menit. Mereka juga mempelajari astronomi, mencatat pergerakan bintang dan planet, serta membuat kalender yang cukup akurat untuk pertanian dan upacara keagamaan.

Agama dan Mitologi

Agama Babilonia bersifat politeistik, dengan dewa utama mereka adalah Marduk, yang dianggap pelindung kota Babilon. Upacara keagamaan sering dilakukan di zigurat, bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai pusat ritual. Mitologi Babilonia kaya akan kisah-kisah penciptaan, seperti epos Enuma Elish, yang menceritakan kemenangan Marduk atas dewa kekacauan, Tiamat.

Sistem Pemerintahan

Kerajaan Babilonia dipimpin oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan absolut, namun tetap terikat oleh hukum dan tradisi. Administrasi negara dijalankan oleh pejabat-pejabat yang bertugas mengatur pajak, perdagangan, dan keamanan. Wilayah kerajaan dibagi menjadi provinsi-provinsi yang dipimpin oleh gubernur.

Ekonomi

Ekonomi Babilonia bergantung pada pertanian, perdagangan, dan kerajinan tangan. Lahan subur di sekitar Sungai Efrat memungkinkan produksi gandum, jelai, dan kurma dalam jumlah besar. Perdagangan dilakukan dengan berbagai wilayah seperti Persia, Mesir Kuno, dan Lembah Indus. Barang-barang yang diperdagangkan meliputi tekstil, logam, dan batu permata.

Seni dan Arsitektur

Seni Babilonia mencerminkan kemegahan dan kekayaan kerajaan. Gerbang Ishtar yang dihiasi relief naga dan banteng adalah salah satu contoh arsitektur yang terkenal. Seni pahat dan ukiran sering menggambarkan dewa-dewi, hewan mitologis, serta adegan kehidupan sehari-hari. Arsitektur mereka juga memanfaatkan batu bata yang dibakar sebagai bahan bangunan utama.

Kejatuhan Babilonia

Kejatuhan Babilonia terjadi pada tahun 539 SM ketika Kekaisaran Persia Akhemeniyah di bawah Koresh Agung menaklukkan kota ini tanpa perlawanan berarti. Meskipun tetap menjadi pusat administratif di bawah Persia, peran politik dan kebudayaan Babilonia mulai meredup seiring berjalannya waktu.

Warisan

Warisan Babilonia sangat berpengaruh terhadap perkembangan peradaban dunia. Sistem hukum, pengetahuan matematika dan astronomi, serta seni dan arsitektur mereka menjadi inspirasi bagi berbagai kebudayaan setelahnya. Penemuan dan catatan mereka membantu membentuk dasar ilmu pengetahuan modern.

Fakta Menarik

  1. Taman Gantung Babilonia masih menjadi misteri arkeologi, karena belum ditemukan bukti fisiknya secara pasti.
  2. Kode Hammurabi dipahat pada sebuah stele batu basalt hitam yang kini disimpan di Louvre di Paris.
  3. Sistem waktu yang kita gunakan saat ini berasal dari matematika Babilonia.
  4. Babilon pernah menjadi kota terbesar di dunia dengan populasi yang diperkirakan mencapai lebih dari 200.000 jiwa.
  5. Gerbang Ishtar asli sekarang tersimpan di Museum Pergamon di Berlin.