Lompat ke isi

Pneumonia

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 11 Agustus 2025 08.54 oleh Budi (bicara | kontrib) (Created page with "'''Pneumonia''' adalah suatu infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada alveolus atau kantung udara di dalam paru. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia dapat menyerang siapa saja, namun lebih berisiko pada balita, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala umum yang sering muncul antara lain demam, batuk, nyeri dada, dan...")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pneumonia adalah suatu infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada alveolus atau kantung udara di dalam paru. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia dapat menyerang siapa saja, namun lebih berisiko pada balita, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala umum yang sering muncul antara lain demam, batuk, nyeri dada, dan sesak napas. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, terutama di negara berkembang.

Penyebab

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai agen infeksius. Bakteri merupakan penyebab tersering, dengan Streptococcus pneumoniae sebagai patogen utama. Selain itu, Haemophilus influenzae dan Mycoplasma pneumoniae juga sering terlibat. Virus seperti influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan coronavirus termasuk SARS-CoV-2 dapat memicu pneumonia yang berat. Dalam beberapa kasus, pneumonia disebabkan oleh jamur seperti Pneumocystis jirovecii, terutama pada pasien dengan HIV/AIDS.

Gejala

Gejala pneumonia bervariasi tergantung pada penyebab, usia penderita, dan kondisi kesehatan secara umum. Gejala umum yang sering ditemukan meliputi:

  1. Demam tinggi
  2. Batuk berdahak atau kering
  3. Sesak napas
  4. Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  5. Kelelahan dan malaise

Pada anak-anak dan lansia, gejala bisa lebih samar, seperti penurunan kesadaran, hilang nafsu makan, atau penurunan suhu tubuh.

Faktor Risiko

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia:

  1. Usia lanjut (di atas 65 tahun) atau anak di bawah 2 tahun
  2. Memiliki penyakit kronis seperti diabetes melitus, penyakit jantung, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  3. Sistem imun yang lemah akibat HIV, kemoterapi, atau penggunaan obat imunosupresif
  4. Kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan
  5. Paparan lingkungan kerja dengan udara tercemar atau bahan kimia berbahaya

Diagnosis

Diagnosis pneumonia biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan riwayat medis. Dokter dapat mendengarkan suara napas menggunakan stetoskop untuk menemukan tanda-tanda khas seperti ronki atau bunyi napas menurun. Pemeriksaan penunjang meliputi rontgen dada, tes darah, analisis dahak, dan dalam beberapa kasus, CT scan dada. Pemeriksaan ini membantu menentukan penyebab infeksi dan menilai tingkat keparahan penyakit.

Pengobatan

Pengobatan pneumonia tergantung pada penyebabnya. Pneumonia bakteri biasanya diobati dengan antibiotik, sementara pneumonia virus dapat memerlukan obat antivirus tertentu. Untuk pneumonia jamur, digunakan antijamur. Selain terapi obat, pasien disarankan untuk banyak beristirahat, minum cairan yang cukup, dan mengonsumsi obat pereda gejala seperti analgesik atau antipiretik.

Pencegahan

Pencegahan pneumonia dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

  1. Vaksinasi, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin influenza
  2. Menjaga kebersihan tangan
  3. Menghindari merokok dan paparan asap rokok
  4. Mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga sistem imun
  5. Menggunakan masker di lingkungan berisiko tinggi

Komplikasi

Jika tidak ditangani dengan baik, pneumonia dapat menimbulkan komplikasi serius seperti efusi pleura, abses paru, bakteremia, atau sepsis. Pada beberapa kasus, pneumonia dapat menyebabkan gagal napas akut yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Epidemiologi

Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, terutama di negara dengan sumber daya kesehatan terbatas. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia membunuh jutaan orang setiap tahunnya, dengan beban terbesar pada anak-anak di bawah lima tahun. Faktor sosial-ekonomi, akses terhadap fasilitas kesehatan, dan tingkat imunisasi sangat memengaruhi angka kejadian penyakit ini.

Pneumonia pada Anak

Pada anak-anak, pneumonia sering disebabkan oleh virus, meskipun bakteri seperti Streptococcus pneumoniae tetap menjadi penyebab signifikan. Gejala pada anak bisa berbeda dari orang dewasa, seperti napas cepat, retraksi dinding dada, atau penurunan kesadaran. Pencegahan melalui vaksinasi dan gizi yang cukup menjadi kunci utama dalam mengurangi angka kematian akibat pneumonia pada kelompok usia ini.

Pneumonia pada Lansia

Lansia memiliki risiko lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun dan kemungkinan adanya penyakit penyerta. Gejala pada lansia sering tidak khas, misalnya hanya berupa kebingungan atau penurunan nafsu makan. Penanganan pada lansia memerlukan perhatian khusus, termasuk pemantauan fungsi organ dan pemberian terapi suportif.

Prognosis

Prognosis pneumonia bergantung pada usia, status kesehatan, penyebab infeksi, dan kecepatan penanganan. Sebagian besar pasien dengan pengobatan yang tepat dapat sembuh total, namun pada penderita dengan faktor risiko tinggi, penyakit ini dapat berakibat fatal. Pencegahan dan deteksi dini menjadi strategi terbaik untuk menurunkan angka kematian akibat pneumonia.