Lompat ke isi

Proses Pembentukan Leukosit (Leukopoiesis)

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 19.56 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Leukosit terbentuk melalui proses yang disebut leukopoiesis, yang terjadi terutama di sumsum tulang. Proses ini penting untuk memastikan tubuh selalu memiliki persediaan sel darah putih yang cukup untuk melawan infeksi. Selain sumsum tulang, beberapa tahap pematangan juga terjadi di organ limfoid lain seperti kelenjar timus dan limpa.

Tahapan Leukopoiesis

Leukopoiesis dimulai dari sel punca hematopoietik yang mengalami diferensiasi menjadi berbagai jenis sel prekursor. Sel-sel ini kemudian berkembang lebih lanjut menjadi leukosit matang seperti neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Setiap tahap dikontrol oleh faktor pertumbuhan seperti interleukin dan granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF).

Regulasi Pembentukan Leukosit

Regulasi jumlah leukosit sangat penting untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh. Jika tubuh menghadapi infeksi atau inflamasi, produksi leukosit akan meningkat melalui stimulasi hormon dan molekul sinyal seperti sitokin. Sebaliknya, jika tidak ada ancaman, produksi akan kembali ke tingkat normal.

Gangguan pada Leukopoiesis

Kelainan pada proses leukopoiesis dapat menyebabkan penyakit seperti leukemia, yaitu kanker sel darah putih. Gangguan lain seperti leukopenia juga dapat terjadi jika produksi leukosit terlalu rendah, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi.