Lompat ke isi

Cairan Amnion: Sumber dan Komposisi

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 10.32 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Cairan amnion adalah cairan yang mengisi rongga amnion dan mengelilingi janin selama masa gestasi. Cairan ini sangat penting dalam menjaga lingkungan yang stabil dan mendukung perkembangan optimal janin di dalam rahim.

Asal dan Sekresi Cairan Amnion

Pada awal kehamilan, cairan amnion terutama berasal dari transudasi plasma ibu melalui membran amnion. Seiring pertumbuhan janin, cairan amnion juga diproduksi oleh ginjal janin melalui proses urinasi intrauterin. Sekresi cairan ini diatur secara ketat untuk menjaga volume dan komposisi yang sesuai.

Komposisi Kimia Cairan Amnion

Cairan amnion mengandung air, elektrolit, protein, enzim, hormon, serta sel-sel epitel dari janin. Komposisi ini berubah sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan, mencerminkan kebutuhan perkembangan janin pada setiap tahap. Analisis cairan amnion sering digunakan dalam diagnosis prenatal untuk mendeteksi kelainan genetik atau infeksi.

Fungsi Cairan Amnion

Selain sebagai bantalan pelindung, cairan amnion juga menyediakan lingkungan yang memungkinkan janin menelan dan menghirup cairan, yang penting untuk perkembangan saluran pencernaan dan paru-paru. Cairan ini juga membantu mengatur suhu di sekitar janin dan mencegah perlekatan jaringan tubuh dengan membran amnion.