Lompat ke isi

Sejarah Penelitian Fusi Nuklir

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 08.58 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Penelitian tentang fusi nuklir bermula sejak awal abad ke-20 saat para ilmuwan mulai memahami reaksi yang terjadi di dalam bintang. Percobaan-percobaan awal dilakukan untuk mereplikasi reaksi-reaksi tersebut di laboratorium. Pada masa Perang Dunia II, penelitian fusi mengalami perkembangan pesat berkat kebutuhan energi dan senjata.

Penemuan Reaksi Fusi

Pada tahun 1920-an, Arthur Eddington mengemukakan teori bahwa matahari memperoleh energinya melalui penggabungan inti atom hidrogen. Beberapa dekade kemudian, Hans Bethe dapat menjelaskan mekanisme rantai proton-proton dan siklus karbon-nitrogen dalam reaksi fusi bintang. Penemuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut di bidang fisika nuklir.

Era Percobaan dan Pengembangan

Setelah perang dunia, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Inggris mulai mengembangkan perangkat eksperimental untuk mencapai kondisi fusi di Bumi. Tokamak, sebuah alat berbentuk donat untuk menahan plasma panas menggunakan medan magnet, pertama kali dikembangkan di Uni Soviet pada tahun 1950-an. Sejak itu, berbagai desain reaktor fusi dikembangkan guna mencapai reaksi berkelanjutan.

Proyek Internasional dan Masa Depan

Penelitian fusi kini menjadi usaha internasional, dengan proyek seperti ITER yang melibatkan kolaborasi berbagai negara. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa fusi nuklir dapat menjadi sumber energi yang aman dan berkelanjutan untuk umat manusia di masa depan.