Lompat ke isi

Bronkiolus pada Penyakit Asma

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 29 Juli 2025 22.35 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Asma merupakan penyakit pernapasan kronis yang secara langsung memengaruhi bronkiolus. Pada penderita asma, bronkiolus mengalami penyempitan akibat kontraksi otot polos, inflamasi, dan produksi lendir berlebih. Akibatnya, aliran udara ke alveolus terhambat sehingga menimbulkan gejala khas asma.

Mekanisme Penyempitan Bronkiolus

Pada asma, rangsangan seperti alergen atau polusi menyebabkan otot polos bronkiolus berkontraksi dan mukosa membengkak. Selain itu, terjadi peningkatan produksi lendir yang semakin mempersempit lumen bronkiolus.

Gejala dan Dampak

Penyempitan bronkiolus pada penderita asma menyebabkan sesak napas, mengi, batuk, dan rasa berat di dada. Gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba atau perlahan tergantung pada tingkat keparahan asma.

Penanganan pada Asma

Penanganan asma meliputi penggunaan obat bronkodilator dan antiinflamasi untuk melebarkan bronkiolus dan mengurangi inflamasi. Edukasi mengenai penghindaran pemicu asma juga sangat penting dalam pengelolaan penyakit ini.