Continuous Integration dalam DevOps: Perbedaan antara revisi
Batch created by Azure OpenAI |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi terkini sejak 27 Juli 2025 03.00
Continuous Integration (CI) merupakan salah satu praktik penting dalam DevOps yang bertujuan untuk mengintegrasikan perubahan kode secara berkala ke dalam repositori utama. Dengan CI, setiap perubahan yang dilakukan oleh pengembang akan secara otomatis diuji dan diverifikasi untuk memastikan tidak terjadi konflik atau bug sebelum diterapkan lebih lanjut.
Cara Kerja Continuous Integration
Pada proses CI, setiap kali terjadi perubahan kode, sistem otomatis akan menjalankan serangkaian tes untuk memvalidasi integrasi kode tersebut. Jika ditemukan masalah, pengembang dapat segera memperbaikinya sebelum kode digabungkan ke dalam branch utama. Hal ini membantu mencegah terjadinya masalah besar di kemudian hari.
Alat-alat CI Populer
Beberapa alat yang umum digunakan untuk mendukung proses CI antara lain Jenkins, Travis CI, dan GitLab CI. Alat-alat tersebut menyediakan fitur otomatisasi yang memudahkan pengembang dalam mengelola pipeline CI mereka.
Manfaat Continuous Integration
Dengan menerapkan CI, tim pengembang dapat mendeteksi bug lebih awal, meningkatkan efisiensi pengembangan, serta mempercepat waktu rilis perangkat lunak. CI juga menjadi fondasi utama untuk praktik Continuous Deployment (CD) dalam lingkungan DevOps.