Kaidah Penulisan Huruf Kapital: Difference between revisions

<p>Penulisan huruf kapital dalam [[Bahasa Indonesia|bahasa Indonesia]] diatur dalam [[Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia|Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)]] yang dikeluarkan oleh [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]. Penggunaan huruf kapital dalam bahasa Indonesia memiliki aturan tertentu yang harus diikuti untuk menjaga konsistensi dan kejelasan penulisan. Berikut adalah kaidah lengkap penulisan huruf kapital dalam bahasa Indonesia.</p>

<p>=== Awal Kalimat ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada awal kalimat. Hal ini berlaku untuk setiap kalimat baru yang dimulai setelah tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Misalnya:</p>

<li>Saya pergi ke pasar.</li>

<li>Apakah kamu sudah makan?</li>

<li>Wow, pemandangannya indah sekali!</li>

<p>=== Nama Orang ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada awal setiap kata dalam nama orang. Ini termasuk nama lengkap, nama panggilan, dan nama alias. Contohnya:</p>

<li>[[Soekarno]]</li>

<li>[[Raden Ajeng Kartini]]</li>

<p>=== Nama Jabatan dan Kepangkatan ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada awal kata dari nama jabatan dan kepangkatan yang diikuti nama orang, lembaga, atau instansi. Namun, jika tidak diikuti nama diri, huruf kapital tidak digunakan. Contoh:</p>

<li>Presiden Joko Widodo</li>

<li>Gubernur DKI Jakarta</li>

<p>Tetapi jika tidak diikuti nama diri:</p>

<li>presiden sedang memberikan pidato</li>

<p>=== Nama Gelar ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada huruf pertama semua unsur nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:</p>

<li>Haji Agus Salim</li>

<li>Sultan Agung</li>

<p>=== Nama Negara, Lembaga, dan Dokumen Resmi ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada huruf pertama semua kata dalam nama negara, lembaga pemerintah, badan, organisasi, dan dokumen resmi, kecuali kata tugas seperti "dan" serta "yang". Contoh:</p>

<li>Republik Indonesia</li>

<li>Perserikatan Bangsa-Bangsa</li>

<p>=== Nama Agama, Kitab Suci, dan Tuhan ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada huruf pertama kata yang berhubungan dengan nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata gantinya. Misalnya:</p>

<li>Islam, Al-Qur'an, Allah</li>

<li>Kristen, Alkitab, Tuhan</li>

<p>=== Nama Bulan, Hari, dan Peristiwa Sejarah ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama bulan, hari, dan peristiwa sejarah. Contoh:</p>

<li>bulan Januari</li>

<li>hari Senin</li>

<li>[[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]]</li>

<p>=== Nama Geografi ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada huruf pertama semua kata dalam nama geografi. Contohnya:</p>

<li>[[Gunung Rinjani]]</li>

<li>[[Sungai Kapuas]]</li>

<p>=== Judul Karya Seni dan Media ===</p>

<p>Huruf kapital digunakan pada huruf pertama semua kata dalam judul buku, artikel, majalah, surat kabar, dan karya seni lainnya, kecuali kata tugas. Contoh:</p>

<li>[[Laskar Pelangi]]</li>

<li>"Sepotong Senja untuk Pacarku"</li>

<p>=== Pemakaian Khusus ===</p>

<p>Huruf kapital juga digunakan dalam pemakaian khusus seperti singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Contoh:</p>

<li>Dr. (Doktor)</li>

<li>S.H. (Sarjana Hukum)</li>

<p>Dengan memahami dan menerapkan kaidah penulisan huruf kapital, kita dapat menjaga kejelasan dan konsistensi dalam berbahasa Indonesia.</p>

<p>== Pranala Menarik ==</p>

<li>[[Bahasa Indonesia]]</li>

<li>[[Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia]]</li>

<li>[[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]]</li>