Lompat ke isi

Pertanian Organik: Perbedaan antara revisi

Dari Wiki Berbudi
Batch created by Azure OpenAI
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini sejak 26 Juli 2025 05.59

Pertanian organik adalah sistem pertanian yang mengutamakan penggunaan bahan-bahan alami tanpa pupuk kimia sintetis maupun pestisida buatan. Metode ini bertujuan menjaga keseimbangan ekosistem, memelihara kesehatan tanah, dan menghasilkan pangan yang lebih sehat bagi manusia. Praktik pertanian organik kini semakin populer di berbagai negara termasuk Indonesia.

Prinsip Pertanian Organik

Pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan kepedulian. Pengelolaan lahan dilakukan dengan meminimalisir gangguan terhadap lingkungan dan mengedepankan keanekaragaman hayati. Petani organik menghindari penggunaan bibit transgenik serta bahan kimia berbahaya.

Keuntungan dan Tantangan

Keuntungan utama pertanian organik adalah produk yang lebih sehat dan aman bagi lingkungan. Namun, tantangannya meliputi hasil panen yang kadang lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional, serta harga jual yang cenderung lebih tinggi. Sertifikasi organik juga menjadi tantangan tersendiri bagi petani kecil.

Peran Sertifikasi

Sertifikasi organik diperlukan untuk menjamin bahwa produk yang dijual benar-benar dihasilkan sesuai standar organik. Di Indonesia, sertifikasi dilakukan oleh lembaga-lembaga independen yang diawasi oleh pemerintah. Label sertifikasi organik menambah kepercayaan konsumen terhadap produk yang dibeli.