Soeharto: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi 'Soeharto adalah Presiden kedua Indonesia yang memimpin negara selama 32 tahun, dari 1967 hingga 1998. Ia dikenal sebagai tokoh utama dalam masa yang disebut Orde Baru, yang dibentuk setelah lengsernya Presiden Soekarno. Kepemimpinan Soeharto ditandai oleh stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat pada awal pemerintahannya, namun juga oleh tuduhan korupsi, kolusi, dan nepotisme di kemudian hari. Sosoknya menjadi figur kontrovers...' |
|||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Soeharto adalah Presiden kedua [[Indonesia]] yang memimpin negara selama 32 tahun, dari 1967 hingga 1998. Ia dikenal sebagai tokoh utama dalam masa yang disebut [[Orde Baru]], yang dibentuk setelah lengsernya Presiden [[Soekarno]]. Kepemimpinan Soeharto ditandai oleh stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat pada awal pemerintahannya | [[Berkas:President Suharto, 1993.jpg|al=Jenderal Besar TNI (Purn.) Soeharto|jmpl|[[Soeharto|Jenderal Besar TNI (Purn.) Soeharto]]]] | ||
Soeharto adalah Presiden kedua [[Indonesia]] yang memimpin negara selama 32 tahun, dari 1967 hingga 1998. Ia dikenal sebagai tokoh utama dalam masa yang disebut [[Orde Baru]], yang dibentuk setelah lengsernya Presiden [[Soekarno]]. Kepemimpinan Soeharto ditandai oleh stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat pada awal pemerintahannya sehingga beliau dikenal sebagai Bapak Pembangunan. | |||
== Kehidupan Awal == | == Kehidupan Awal == | ||
Baris 23: | Baris 24: | ||
== Kejatuhan == | == Kejatuhan == | ||
Krisis finansial Asia 1997–1998 menghantam perekonomian Indonesia, menyebabkan inflasi tinggi dan pengangguran massal. Gelombang demonstrasi mahasiswa dan masyarakat menuntut reformasi politik. Pada Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan kepada [[B.J. Habibie]]. | Krisis finansial Asia 1997–1998 menghantam perekonomian Indonesia, menyebabkan inflasi tinggi dan pengangguran massal. Gelombang demonstrasi mahasiswa dan masyarakat menuntut reformasi politik. Pada Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan kepada [[B. J. Habibie|B.J. Habibie]]. | ||
== Warisan == | == Warisan == |